Untitled Poem
Aku terkurung
Di antara empat belahan tembok
Dingin, gelap
Tak bisa kurasakan kembali hidup di luar sana
Sepi, sendiri
Hanya menatap tembok merah penuh kebencian
Aku ingin keluar
Menyesap kembali kebahagiaan di luar sana
Aku meronta
Aku teriak
Aku menangis
Tak bisa merubah dingin ini
Aku tak kuasa menahannya
Kuterjang saja tembok merah itu
Kuretakkan segala amarah dan kebencian
Kurasakan rasa sakit yang pedih
Di dalam balutan semen abu penuh siksa
Kulari jauh dari sana
Pergi ke hutan atau kota aku tak peduli
Di antara empat belahan tembok
Dingin, gelap
Tak bisa kurasakan kembali hidup di luar sana
Sepi, sendiri
Hanya menatap tembok merah penuh kebencian
Aku ingin keluar
Menyesap kembali kebahagiaan di luar sana
Aku meronta
Aku teriak
Aku menangis
Tak bisa merubah dingin ini
Aku tak kuasa menahannya
Kuterjang saja tembok merah itu
Kuretakkan segala amarah dan kebencian
Kurasakan rasa sakit yang pedih
Di dalam balutan semen abu penuh siksa
Kulari jauh dari sana
Pergi ke hutan atau kota aku tak peduli
Comments
Post a Comment